SURAT CINTA UNTUK KAMU YANG DULU BERSAMA KU UNTUK PALESTINA
Hai kamu, yang mungkin kini jauh di sana. Yang dulu pernah bersuara bersama, berdiri di barisan yang sama untuk sebuah kebenaran yang kita yakini.
Masih ingatkah kamu? Saat kita begitu sibuk memenuhi linimasa dengan repost dan komentar tentang Palestina. Bukan sekadar unggahan, bukan sekadar opini, tapi sebuah perjuangan.
Saling menguatkan, saling memberi semangat, melawan narasi narasi yang ingin membungkam. Betapa kita dahulu begitu kompak, meski jarak dan wajah tak pernah kita kenal.
Kamu tahu, yang paling aku rindukan bukan hanya tentang repost atau komentar. Yang paling aku rindukan adalah rasa itu rasa kebersamaan yang tumbuh tanpa perlu tatap muka, hanya lewat kata kata dan keyakinan yang sama.
Kita tidak sekadar membela, kita hidup dalam perjuangan itu. Setiap hari, setiap malam, kita hadir di dunia maya, saling menyapa lewat postingan tentang keadilan yang kita idamkan untuk Palestina.
Apakah kamu ingat? Betapa hangatnya hari hari itu. Meski hanya dengan teks dan notifikasi, tapi terasa begitu dekat.
Hai kamu, di mana pun kamu sekarang, apakah kamu merindukan masa masa itu? Masa di mana kita bersama, meski tak pernah benar benar bertemu.
Meski aku tidak tahu siapa namamu, dan kamu mungkin tak tahu namaku, kita pernah terhubung di atas cinta yang sama cinta untuk kemanusiaan, cinta yang dibungkus rapi dalam ikatan keimanan kita kepada Allah.
Aku merindukanmu, merindukan kita yang dulu. Saat dunia terasa kecil karena kita merasa berada di barisan yang sama, di bawah langit yang sama, dengan harapan yang sama.
Rindu pada keberanian kita yang tak kenal lelah melawan narasi penuh kepalsuan. Rindu pada semangatmu yang tak pernah padam, yang selalu mengobarkan api di hatiku untuk terus bersuara, walaupun hanya lewat kata kata.
Bagaimana kabarmu sekarang? Apakah kamu masih melawan, meski mungkin sendirian? Atau mungkin kehidupan telah membawa kita ke jalan yang berbeda? Entahlah.
Yang aku tahu, pernah ada masa di mana kita saling menguatkan, di mana kita tidak merasa sendirian di tengah lautan informasi yang membingungkan. Dan aku bersyukur untuk itu, meski kini hanya tinggal kenangan.
Jika kamu membaca ini, ketahuilah bahwa aku rindu. Bukan hanya pada kamu, tapi pada semua momen itu momen yang membuat kita merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Terima kasih, karena pernah berjalan bersama, meski kini jalan kita mungkin sudah berbeda.
Semoga Allah menjaga dan memberkahi langkahmu, di mana pun kamu berada. Terima kasih, karena dulu pernah menjadi teman seperjuangan.
Semoga kita bisa bertemu kembali, jika bukan di dunia ini, maka di surga Nya kelak.
Dengan rindu yang tak pernah padam, Aku.โค๏ธ