Ⓜedia Hijrah Salaf
HARTA KARUN YANG TAK SIRNA
Bismillah
Bekerjalah mencari rezeki dengan hati yang qanaah, tidak dipenuhi oleh ambisi dan keserakahan. Sifat qanaah dan lapang dada dengan pembagian Allah Azza Wa Jalla adalah kekayaan yang tidak ada bandingnya. Dahulu orang berkata:
“Bila engkau memiliki hati yang qanaah, maka engkau dan pemilik dunia (kaya raya) adalah sama.”
إذا كنت ذا قلب قنوع، فأنت وصاحب الدنيا سواء.
“Qanaah adalah harta karun yang tidak akan pernah sirna.”
القناعة كنز لا يفنى
Rasulullah Shallalahu alaihi wasalam menggambarkan keadaan orang yang dikaruniai sifat qanaah dengan sabdanya:
من أصبح منكم آمنا في سربه معافى في جسده عنده قوت يومه ؛ فكأنما حيزت له الدنيا بحذافيرها.رواه الترمذي وابن ماجة والطبراني وابن حبان والبيهقي.
“Barang siapa dari kalian yang merasa aman di rumahnya, sehat badannya, dan ia memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan telah dikumpulkan untuknya dunia beserta isinya.”
(HR. Tirmizy, Ibnu Majah, Tabrany, Ibnu Hibban dan Al Baihaqy)
Al Munawi rahimahullah berkata:
“Maksud hadis ini, barang siapa yang terkumpul padanya:
• Kesehatan badan,
• Jiwanya merasa aman ke mana pun ia pergi,
• Kebutuhan hari tersebut tercukupi, dan
• Keluarganya dalam keadaan selamat,
Maka sungguh Allah telah mengumpulkan untuknya seluruh jenis kenikmatan. Yang siapapun berhasil menguasai dunia, tidaklah akan mendapatkan kecuali hal tersebut.”
(Faidhul Qadir, Al Munawi 9/387)
Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qanaah dan keridaan dengan segala rezeki yang Allah turunkan untuknya, maka keberkahan akan dianugerahkan kepadanya:
إن اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يبتلي عَبْدَهُ بِمَا أَعْطَاهُ فَمَنْ رضي بِمَا قَسَمَ الله عز وجل له بَارَكَ الله له فيه وَوَسَّعَهُ وَمَنْ لم يَرْضَ لم يُبَارِكْ له ولم يزده على ما كتب له. رواه أحمد والبيهقي وصححه الألباني
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-Nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rezeki yang telah Dia berikan kepadanya. Barang siapa yang rida dengan pembagian Allah maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki tersebut untuknya. Dan barang siapa yang tidak rida (tidak puas), niscaya rezekinya tidak akan diberkahi.”
(HR. Imam Ahmad, dishahihkan Al Albany)
Al Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menyebutkan:
“Bahwa penyakit ini, (yaitu: tidak puas dengan apa yang telah Allah karuniakan kepadanya-pen) telah banyak didapatkan pada pemuja dunia, sehingga engkau dapatkan salah seorang dari mereka:
• Meremehkan rezeki yang telah dikaruniakan untuknya,
• Merasa hartanya itu sedikit, buruk, serta
• Mengagumi rezeki orang lain, dan
• Menggapnya lebih bagus dan banyak.
Oleh karenanya, dia akan senantiasa banting tulang untuk menambah hartanya, hingga akhirnya habislah umurnya, sirnalah kekuatannya, dan dia pun menjadi tua renta (pikun) akibat dari ambisi yang tergapai dan rasa letih. Dengan itu dia telah menyiksa tubuhnya, mengelamkan lembaran amalannya dengan berbagai dosa yang ia lakukan demi mendapatkan harta kekayaan. Padahal ia tidaklah akan memperoleh selain apa yang telah Allah tentukan untuknya. Pada akhir hayatnya ia meninggal dunia dalam keadaan pailit, ia tidak mensyukuri apa yang telah ia peroleh, dan ia juga tidak berhasil menggapai apa yang ia inginkan.” [Idem 2/236]
Oleh karena itu Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kehormatan agama dan dirinya, dalam setiap usaha yang ia tempuh guna mencari rezeki. Sehingga seorang Muslim tidak akan menempuh, melainkan jalan-jalan yang dihalalkan, dan dengan tetap menjaga kehormatan dirinya.
(pengusaha muslim)
Distributed by HIJRAH SALAF
Click to join, follow and share at:
https://linktr.ee/Hijrahsalafusshalih
📎Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)