Titik Henti

@titikhenti


Didedikasikan teruntuk Tuan si pematah hati dariku yang tak ingin berhenti

Cp : @Titikhentibot

Titik Henti

02 Sep, 15:20


Selamat malam, seseorang yang dulunya selalu kusapa dengan sebutan sayang. Jujur saja, setelah bertahun-tahun aku baru sadar bahwa sebenarnya bukan hanya kau yang sulit tanpaku, melainkan aku juga.

Kadangkala, aku ingin kembali di masa-masa saat antara kita tak ada jarak. Bukan seperti saat ini, terpisah pada ruang, waktu dan rindu. Kalau aku ingin kita kembali, apa masih ada kemungkinan itu? Atau justru kita akan kembali menyakiti satu sama lain? Entahlah, aku rindu.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

28 Jun, 05:56


Pada akhirnya sepenuhnya sadar, bahwa menjadi baik dalam mendengar cerita orang takkan menjamin diri didengar dengan baik. Sepenuhnya percaya bahwa satu-satunya yang layak dipeluk erat hanya diri sendiri, sebab yang lain memang hanya akan datang dan pergi.

Mungkin terlihat menyakitkan, saat berkali-kali menghapus air mata orang lain, tapi ketika terluka hanya ada tangan sendiri untuk menghapusnya. Pada dasarnya dunia tidak jahat, kita saja yang diberi ujian dengan bertemu orang yang tidak tepat.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

18 Mar, 18:28


Namun aku tidak berbohong saat aku mengatakan bahwa aku menyukai semua hal yang ada pada dirimu, kecuali air matamu. Tidak peduli sejauh apapun kita saat ini, tidak peduli seberapa keras aku berusaha melunakkan hatimu. Kau harus tahu, bahkan saat dunia tak berpihak padamu dan kau butuh sandaran, bahuku tetap akan menjadi tempat ternyaman untukmu melepas beban.

Rindu padamu masih menjadi alasan hadirnya air mata. Tapi jika suatu hari nanti aku tahu bahwa kau menangis karena rindu padaku, aku rela bersusah-susah agar rindu di dadamu musnah. Aku menyayangimu, perasaan yang tak akan mampu dihapuskan oleh orang baru. Untuk ke sekian kali, aku tidak seperti mereka. Itukan yang membuatmu juga tak mampu temukan penggantiku?

~Valerie Daffodil

Titik Henti

15 Mar, 12:45


Aku telah mengembara jauh, berkelana mencari arti hidup. Berjalan ke tempat-tempat baru, bertemu dengan manusia-manusia baru. Tidak pernah tahu takdir mana yang akan menjemputku di depan sana. Tidak pernah tahu apakah nantinya bersamamu menjadi bagian dari takdirku, atau malah takdirku hanya mensyukuri kebahagiaanmu?

Terkadang, aku menyusuri setiap jengkal di sudut kota, berharap kutemui dirimu di sana. Aku tidak jatuh terlalu dalam, aku hanya belum bertemu dengan sinar baru yang mampu menerangi malamku. Belum bertemu dengan kisah paling indah sepanjang tahun-tahun terakhir. Aku ingin kembali, tapi benar-benar tidak punya cara sebab hidup adalah bagaimana kita terus berjalan. Pada akhirnya, aku percaya bahwa setiap perjumpaan punya makna. Aku menyayangimu, itu sudah cukup.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

11 Mar, 19:24


Selamat menunaikan ibadah puasa ❀️

Titik Henti

21 Nov, 16:02


Dulu kita pernah berpikir bahwa kita akan bersama sedikit lebih lama. Pernah berpikir bahwa satu-satunya yang akan memisahkan pertemanan kita adalah ketika salah satu di antara kita menikah. Dulu kita merasa aman, sampai kita lupa bahwa kita masih terlalu muda untuk bermain dengan cinta.

Kita salah, kemudian takdir memisahkan kita bertahun-tahun lamanya. Tahun-tahun ini tidaklah mudah, aku tahu kamu hanya mencoba "baik-baik saja", begitupun denganku - mungkin. Namun apa kamu pernah berpikir bahwa suatu hari, ada masa di mana kita bersama lagi setelah tahun-tahun yang menyakitkan ini? Aku tidak berharap banyak, sebab melihatmu bahagia sudah cukup.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

15 Nov, 10:50


Lalu, apa yang membuatmu masih bertahan mencintai seorang gadis, yang hari-harinya selalu menyebut nama pria yang dia cinta? Apa cintamu pada gadis itu begitu besar, sampai rasa sakitmu sudah tidak lagi terasa? Apa cintamu pada gadis itu begitu tulus, sehingga kau hanya ingin dia bahagia?

~Valerie Daffodil

Titik Henti

26 Oct, 14:30


Pada akhirnya, semua perasaan rindu yang pernah ada terpaksa kubunuh. Aku tak ingin ia terus tumbuh, dan membuat hidupku semakin rapuh.

Semua perasaan dan hal-hal tentang kamu, pada akhirnya adalah bagian sakit paling dalam. Bagian yang seolah memaksaku untuk terus tenggelam, dan membuat hidupku makin kelam.

Pada akhirnya, aku hanya ingin hidup lebih tenang. Tidak lagi dipenuhi dengan kenang.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

18 Oct, 15:24


Kudengar kau sudah bertualang jauh. Pergi liburan ke kebun teh, berjalan-jalan ke gedung-gedung bertingkat, atau menikmati indahnya matahari terbenam di pantai seperti kegemaranmu.

Kudengar kau sudah bahagia. Walau sempat kukira, aku akan menjadi bagian dari perjalanan panjangmu. Walau sempat kukira, aku akan menjadi tempat pulang saat kau lelah dari semua pekerjaanmu.

Sangat takjub dengan semua pencapaianmu, sejak dulu hingga sekarang. Selalu bangga padamu, lebih dari apa yang pernah kau kira. Bahkan mungkin perasaanku, masih jauh lebih dalam dari rasa sakitmu.

Hiduplah dengan baik, walau tidak lagi aku yang menemani.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

21 Sep, 09:32


Waktu itu kukatakan dia tidak akan menemukan seseorang yang lebih tulus menyayanginya lebih daripada aku. Kukatakan dari semua yang ada di hidupnya, dia tidak akan lagi menemukan yang sepertiku.

Waktu terus berlalu, hingga akhirnya aku sadar kalau ucapanku dulu sudah menjadi kenyataan. Di mana tahun-tahun berlalu, tapi masih aku yang dia mau.
Jika aku masih yang dulu, maka dengan senang hati aku kembali padanya - menerima dia lagi. Namun sayangnya, bukan dia lagi yang aku mau.

Kita sudah usai - lupakan semua cerita. Aku sudah tidak diciptakan untukmu lagi. Dan seberat apapun hidupmu, berusahalah untuk menjalaninya sendiri tanpaku. Karena perpisahan ini juga dirimu yang memulainya.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

18 Sep, 11:38


Aku mengirimmu pesan di seratus tiga puluh lima hari yang lalu, dan belum mendapat balasan hingga hari ini. Aku mengirimkan sajak-sajak tentangmu dan selalu kau abaikan.

Tuan, apa kabar? Berapa lama lagi sisa waktuku? Apa dalam sisa waktu itu, aku masih punya harapan?

Tuan, jika waktuku habis dalam penantian, apa masih kau tak ingin memaafkan? Kuharap saat aku pergi dari dunia ini nanti, kau tak merasa kesepian. Sebab aku akan selalu ada untukmu, dari tempat yang jauh lebih indah.
Tuan, jaga dirimu. Aku merindukanmu.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

16 Sep, 15:28


Kalau kita tidak bersama, menikahlah lebih dulu. Aku rasa kau tidak akan siap melihatku bersanding dengan Pria lain.

Kau seperti Dilan. Diammu menciptakan ruang kesalahpahaman. Kemudian kau biarkan selama bertahun-tahun dan tak memberiku celah untuk perlahan menghapus luka-lukamu.

Kalau kita tidak bersama, kumohon menikahlah lebih dulu. Aku bisa menahan pedihku, tapi tidak dengan kamu. Sudah cukup aku melukaimu, kumohon menikahlah lebih dulu.


~Valerie Daffodil

Titik Henti

03 Sep, 13:20


Selamat malam!

Titik Henti

29 Aug, 12:21


Selamat malam, entah apa yang sedang aku pikirkan. Entah perihal dirimu, atau perihal mimpiku yang terpaksa putus di tengah jalan.

Tuan, apa kau tak rindu bagaimana aku menuliskan untaian sajakku? Sedang ribuan tahun pun tak kan kau temukan lagi wanita sepertiku.
Tuan, apa kau tak rindu cerita-ceritaku, atau sekadar sapaku menyebutmu dengan panggilan manis?
Atau memang semudah itu kau melupakan segala hal tentang kita?

Tuan, hari berlalu, hidup terus berjalan dan berganti. Perasaanku saja yang tetap sama.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

23 Jul, 13:17


Katanya, tidak akan ada yang baik-baik saja setelah perpisahan. Begitulah perasaanku setelah memutuskan pergi dari kehidupanmu. Aku ingat, berkali-kali kau mengatakan lebih baik ditinggalkan daripada meninggalkan. Kau tak pernah berdusta saat mengatakannya.

Maaf, aku telah melanggar janjiku untuk tak meninggalkanmu. Namun percayalah, jauh di relung kalbuku kau masih begitu kusayangi. Aku mempersiapkan semuanya, tapi hingga kini hatiku tak baik-baik saja. Aku hanya berpura-pura tersenyum di hari itu, agar matamu tak mendapat sedikitpun celah bahwa aku begitu terluka.

Sekali lagi, aku merasa begitu rapuh. Pada garis takdir yang kuukir sendiri. Melepaskanmu. Tenanglah, suatu hari nanti kau akan mengerti mengapa aku melakukan ini. Yang kutahu, hingga saat ini aku masih merindukanmu. Semoga aku kuat.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

02 Jul, 12:12


Setelah berwaktu-waktu menyelamatkanmu dari luka, dengan tak tahu diri malah kau balas dengan derita. Aku rela berdarah-darah demi menghapus air matamu. Sedangkan dirimu bermudah-mudah menyakiti hatiku.

Sekarang, boleh aku simpulkan sesuatu? Bahwa barangkali selama ini, sifat burukmu adalah alasan orang-orang meninggalkanmu?
Apa kau pernah sadar, bahwa kau terlalu banyak memanfaatkan kelemahan orang?
Ah, pertanyaanku salah. Jelas saja semua orang juga tahu bahwa kau tidak tahu diri.

Tidak masalah. Kusimpan semua lukaku, dan kuharap aku yang terakhir. Kau seharusnya berubah, atau semua luka akan berbalik padamu.
Aku pergi.

~Valerie Daffodil

Titik Henti

28 Jun, 11:43


Dari semua yang pernah aku tinggalkan, aku tahu kau yang paling merasa kehilangan.

Namun, biar kembali kuingatkan sayang, bahwa satu hati tidak mungkin untuk dibagi-bagi. Bagaimana mungkin kau mau dua orang di saat yang sama? Apakah bagimu sungguh cinta sebegitu tidak ada artinya?

~Valerie Daffodil

Titik Henti

24 Jun, 14:15


Selamat malam.
Waktu berlalu, meninggalkan begitu banyak kenangan saat kau masih di sisiku. Percayalah, hatiku tak pernah berubah. Masih menjadikanmu sebuah nama yang layak didoakan. Masih menjadikanmu sosok yang tersimpan di hati.

Tidak terlalu dalam, tapi kau pernah layak tuk diperjuangkan. Dan alasanku menyerah, bukan karena lelah berjuang. Aku hanya ingin kita tak terluka jika kelak tak bersama. Sebab, berani mencinta artinya berani untuk terluka.

~ Valerie Daffodil

Titik Henti

12 Jun, 13:04


Lama tak menyapa kukira akan rindu, terkadang aku terlalu tinggi berangan pada sesuatu. Ujung-ujungnya, tak lain hanya angan semu.

Selamat malam, sayang.
Ah, rasanya sudah tak pantas kusebut dengan sayang.
Aku tahu, kau sudah ada yang baru. Benar, kan?

Aku tak menyalahkanmu yang semudah itu melupakanku,
Biarkan saja. Kau punya hak atas hidupmu.
Namun, jika aku masih belum mau melupakanmu, bukankah itu hak ku pula?


~ Valerie Daffodil

Titik Henti

04 Jun, 12:16


Namun sayangnya, fase berpisah dariku adalah salah satu bagian paling sulit dari hidup. Di mana mungkin pada awalnya hidupmu akan tetap baik-baik saja.
Siapa sangka, seiring berjalannya waktu, kau dihantui rasa rindu yang perlahan menyesakkan hidupmu.

Bagian paling mirisnya adalah, kau tidak akan lagi menemukan aku yang sama, bahkan walau air matamu berubah menjadi darah.


~ Valerie Daffodil