e-Renungan Harian

@renunganharian


Anda akan dikirimi e-Renungan Harian setiap hari. (@SABDA - arsip: sabda.org/publikasi/e-rh)

e-Renungan Harian

21 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Keluaran 17:1-16 (AYT)
17:1 Kemudian, seluruh jemaat keturunan Israel berjalan dari Padang Belantara Sin untuk menempuh tahap demi tahap perjalanan mereka, sebagaimana yang telah TUHAN perintahkan, dan berkemah di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum oleh bangsa itu.
17:2 Karena itu, bangsa itu bertengkar dengan Musa dan berkata, โ€œBerikan kami air supaya kami dapat minum!โ€ Lalu, Musa berkata kepada mereka, โ€œMengapa kamu bertengkar denganku? Mengapa kamu mencobai TUHAN?โ€
17:3 Akan tetapi, bangsa itu haus akan air sehingga bangsa itu bersungut-sungut kepada Musa, katanya, โ€œMengapa engkau membawa kami keluar dari Mesir? Apakah untuk membunuh kami, anak-anak kami, dan ternak kami dengan dahaga?โ€
17:4 Musa pun berseru kepada TUHAN, katanya, โ€œApa yang harus aku lakukan terhadap bangsa ini? Mereka sudah siap untuk merajamku dengan batu.โ€
17:5 TUHAN pun menjawab Musa, โ€œBerjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beberapa tua-tua Israel besertamu, juga tongkatmu yang kaupakai untuk memukul sungai, bawalah itu di tanganmu, lalu pergilah.
17:6 Lihat, Aku akan berdiri di depanmu di atas batu itu, di Horeb, dan kamu akan memukul batu itu, lalu air akan menyembur dari situ sehingga bangsa itu dapat minum.โ€ Lalu, Musa melaksanakan hal itu di depan mata para tua-tua Israel.
17:7 Kemudian, dia menamakan tempat itu Masa dan Meriba karena pertengkaran dengan keturunan Israel dan karena mereka mencobai TUHAN dengan berkata, โ€œApakah TUHAN ada di tengah-tengah kita atau tidak?โ€
17:8 Kemudian, orang Amalek datang dan berperang dengan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa pun berkata kepada Yosua, โ€œPilihlah beberapa orang bagi kita, lalu pergilah berperang melawan orang Amalek. Besok, aku akan berdiri di puncak bukit dengan tongkat Allah itu di tanganku.โ€
17:10 Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek. Sementara itu, Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit.
17:11 Setiap kali Musa mengangkat tangannya, Israel menjadi kuat, tetapi ketika dia menurunkan tangannya, Amalek menjadi kuat.
17:12 Namun, tangan Musa menjadi berat, lalu mereka mengambil batu dan meletakkannya di bawahnya sehingga Musa dapat duduk di situ. Kemudian, Harun dan Hur menopang tangannya, yang seorang di sisi yang satu, dan yang seorang di sisi yang lain agar tangan Musa tetap terangkat hingga matahari terbenam.
17:13 Itulah sebabnya, Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
17:14 Kemudian, TUHAN berfirman kepada Musa, โ€œTulislah ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan dan taruhlah itu di telinga Yosua sebab Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan akan Amalek dari bawah langit.โ€
17:15 Kemudian, Musa membangun sebuah mazbah dan menamakannya, โ€œTUHAN adalah panji-panjiku,โ€
17:16 sebab katanya, โ€œTangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN akan berperang melawan Amalek turun-temurun.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Keluaran_17

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

21 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 22 Oktober 2024

TIDAK MUSTAHIL

๐Ÿ“– Bacaan

KELUARAN 17 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Dibelah-Nya gunung batu di padang gurun, diberi-Nya mereka minum sepuas-puasnya seperti dari samudra dalam. (Mazmur 78:15)

๐Ÿ“ Renungan

Padang gurun ialah tempat yang sangat gersang. Tidak pernah terpikir di benak kita akan menemukan banyak air di sana. Namun, hari itu segenap umat Israel yang berjalan keluar dari Mesir melalui padang gurun menuju tanah Kanaan dapat minum dengan puas. Tuhan memecah gunung batu di Horeb sehingga mengalirkan banyak air.

Air yang keluar dari gunung batu di Horeb tentu jernih, murni, dan segar. Nikmat sekali rasanya saat diteguk dan diminum. Peristiwa Tuhan memecah gunung batu di Horeb untuk mengalirkan air memberi satu pelajaran berharga bagi kita, yakni tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dari tempat yang teramat gersang, seseorang dapat merasakan kesegaran. Dahaga terpuaskan walau berada di tengah padang gurun yang kering kerontang. Tangan Tuhan bekerja mengalirkan mukjizat. Mukjizat serupa dapat kita terima dari Tuhan. Mungkin situasi kehidupan kita saat ini gersang bak padang gurun. Ada area yang "kering kerontang", seperti usaha yang menurun, kesehatan merosot, atau hubungan pernikahan berantakan. Tidak perlu tawar hati sebab Tangan Tuhan Perkasa. Tuhan dapat memecah "area kering" untuk alirkan air segar.

Satu kunci kita dapat menerima aliran mukjizat ialah beriman kepada Tuhan. Jangan bersungut-sungut sekiranya Tuhan mengizinkan kita berjalan melewati padang gurun. Selalu ingat kita tidak berjalan sendirian, tetapi bersama Tuhan. Bagi Tuhan, padang gurun bukanlah masalah, sebab Dia mampu memberikan kesegaran bagi kita. Dahaga hati menjadi terpuaskan saat kita sungguh-sungguh percaya Tuhan sanggup melakukan perkara ajaib bagi kita. Area kering kerontang berubah menjadi area berkat. Tuhan mengangkat, menyembuhkan, dan memulihkan kehidupan kita. --LIN/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 15-16 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

20 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Markus 2:13-17 (AYT)
2:13 Yesus pergi lagi ke tepi danau, dan semua orang berbondong-bondong datang kepada-Nya, dan Dia mengajar mereka.
2:14 Ketika Dia sedang berjalan, Dia melihat Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di meja pembayaran pajak. Lalu, Yesus berkata kepadanya, โ€œIkutlah Aku.โ€ Lalu, Lewi pun berdiri dan mengikut Dia.
2:15 Dan, sementara Yesus duduk makan di rumah Lewi, ada banyak pemungut pajak dan orang-orang berdosa yang juga makan bersama dengan Yesus serta murid-murid-Nya, karena ada banyak orang yang mengikuti Yesus.
2:16 Ketika ahli-ahli Taurat dari kelompok Farisi melihat Yesus sedang makan bersama orang-orang berdosa dan para pemungut pajak, mereka bertanya kepada murid-murid-Nya, โ€œMengapa Dia makan bersama para pemungut pajak dan orang-orang berdosa?โ€
2:17 Ketika Yesus mendengarnya, Dia berkata kepada mereka, โ€œMereka yang sehat tidak memerlukan dokter, melainkan mereka yang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Markus_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

20 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 21 Oktober 2024

DIA MENGUBAH HIDUPKU

๐Ÿ“– Bacaan

MARKUS 2:13-17 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Markus 2:17)

๐Ÿ“ Renungan

Pernahkah kita mendengar pepatah ini "Jangan menilai buku dari sampulnya saja"? Kita mudah tertipu oleh penampilan luar seseorang yang tampak meyakinkan. Betapa kita sering kali teperdaya saat menilai seseorang buruk padahal tidak demikian atau sebaliknya.

Di saat Yesus berjalan menyusur pantai Danau Galilea bersama banyak orang, Ia melihat Lewi anak Alfeus yang sedang duduk di rumah cukai. Pandangan Yesus terarah kepadanya dan menyapanya, "Ikutlah Aku!" Tunggu dulu, tidakkah Yesus salah mengenali seseorang? Lewi adalah seorang pemungut cukai (ay. 14). Pemungut cukai sangatlah dibenci oleh masyarakat Yahudi. Mereka disetarakan dengan orang-orang berdosa dan kotor karena pekerjaan mereka yang menindas orang sebangsanya demi keuntungan pribadi. Mereka menjadi antek penjajah dan bertugas mengumpulkan pajak yang biasanya cukup tinggi. Tuhan pasti mengetahui siapakah Lewi ini, tapi itu tidak menyurutkan niat-Nya untuk memanggil Lewi menjadi murid-Nya. Lewi pun segera menyambut ajakan Yesus dan meninggalkan segalanya untuk mengikut Yesus. Saat orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mencemooh-Nya, Tuhan menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (ay. 17).

Tuhan memang berkehendak memilih Lewi, terlepas dari latar belakang hidupnya yang kelam. Terbukti, Lewi kemudian dipakai Tuhan untuk menuliskan Injil Matius. Tidak peduli apa pun masa lalu kita, sekelam apa pun kehidupan kita, Tuhan mau memakai dan mengubah hidup kita menjadi alat yang berharga di tangan-Nya. Bersediakah kita hari ini menyambut ajakan-Nya, "Ikutlah Aku"? --DSK/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 14 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

19 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Yakobus 5:12-20 (AYT)
5:12 Akan tetapi, Saudara-saudaraku, di atas semuanya itu, janganlah kamu bersumpah, baik demi langit, bumi, atau demi apa pun. Katakan โ€œYaโ€ jika ya dan โ€œTidakโ€ jika tidak supaya kamu tidak dijatuhi hukuman.
5:13 Apakah di antara kamu ada yang sedang menderita? Biarlah dia berdoa. Apakah ada yang sedang bersukacita? Biarlah dia menyanyikan mazmur.
5:14 Apakah di antara kamu ada yang sedang sakit? Biarlah dia memanggil tua-tua jemaat dan mereka harus mendoakannya, mengurapinya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Doa yang dinaikkan dalam iman akan menyelamatkan orang yang sakit itu dan Tuhan akan membangunkannya. Dan, jika dia telah melakukan dosa-dosa, dia akan diampuni.
5:16 Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa seperti kita. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya tidak turun hujan, dan hujan tidak turun di negeri itu selama tiga tahun enam bulan.
5:18 Kemudian, dia berdoa lagi, maka langit mencurahkan hujan dan bumi menumbuhkan buahnya.
5:19 Saudara-saudaraku, seandainya ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran, lalu ada orang yang menolongnya berbalik,
5:20 ketahuilah bahwa orang yang membawa orang berdosa kembali ke jalan yang benar akan menyelamatkan jiwa orang itu dari kematian dan menutupi banyak dosa.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yakobus_5

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

19 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 20 Oktober 2024

IKATAN CINTA

๐Ÿ“– Bacaan

YAKOBUS 5:12-20 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, sangat besar kuasanya dan ada hasilnya. (Yakobus 5:16)

๐Ÿ“ Renungan

Tahukah Anda sebuah sinetron yang berjudul Ikatan Cinta? Dalam sinetron tersebut, salah seorang tokohnya, yakni Elsa, sering dirundung oleh warganet lantaran perannya yang sering melakukan kebohongan. Alih-alih mengakui kesalahan dan bertobat, Elsa selalu berusaha menutupi kebohongannya dengan kebohongan-kebohongan lain.

Yakobus mengingatkan pembacanya untuk mengarahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, semakin dekat dan bergantung kepada-Nya. Caranya, dengan berlaku jujur. Jika ya katakan "ya", jika tidak, katakan "tidak". Umat juga diajak untuk mengakui keberdosaan mereka di hadapan Tuhan. Bahkan pengakuan dosa ini disebut sebagai syarat kesembuhan! Selanjutnya, Yakobus juga mengingatkan agar umat saling mendoakan karena doa orang benar besar kuasanya.

Ya, doa adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Doa yang benar membangun kehidupan yang dipenuhi Roh, menuntun kita pada persekutuan dengan Allah. Doa membawa kasih karunia, kemurahan, dan sejahtera. Doa dapat membawa yang terhilang kepada Kristus, memberi hikmat, pernyataan, dan pengenalan akan Dia. Doa dapat membawa kesembuhan, bahkan meloloskan dari kesukaran. Doa menjadi sarana memuliakan Allah, menjadikan kehadiran Kristus nyata bagi kita, bahkan memastikan kita akan keselamatan kekal. Dapat dikatakan bahwa ketekunan dalam doa menunjukkan ikatan cinta kita dengan Tuhan. Asal, dilakukan dengan motivasi yang benar, bukan ditujukan untuk memaksa Tuhan menurunkan berkat-Nya. Karena berdoa berarti menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 12-13 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

18 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Filipi 1:12-19 (AYT)
1:12 Saudara-saudaraku, aku ingin kamu tahu bahwa apa yang telah terjadi padaku justru telah membawa kemajuan bagi Injil,
1:13 sehingga seluruh pengawal istana dan semua orang lain tahu bahwa aku dipenjara bagi Kristus.
1:14 Sebagian besar saudara seiman yang semakin yakin pada Tuhan karena pemenjaraanku ini, menjadi lebih berani memberitakan firman Allah tanpa rasa takut.
1:15 Memang, ada orang-orang yang memberitakan Kristus karena iri dan persaingan, tetapi ada juga yang karena maksud baik.
1:16 Mereka yang bermaksud baik melakukannya karena kasih sebab mereka tahu bahwa aku ditempatkan di sini bagi pembelaan Injil.
1:17 Sedangkan yang bermaksud tidak baik, mereka melakukannya karena ambisi egois, tidak tulus dan berpikir mereka dapat menambah kesulitan untukku selama aku dipenjara.
1:18 Lalu apa hasilnya? Yang penting adalah dengan cara apa pun, baik dengan maksud pura-pura maupun maksud benar, Kristus diberitakan, dan untuk itu aku bersukacita. Ya, dan aku akan terus bersukacita,
1:19 sebab aku tahu bahwa melalui doa-doamu dan pertolongan Roh Kristus Yesus, apa yang telah terjadi padaku justru akan menjadi pembebasanku.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Filipi_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

18 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 19 Oktober 2024

SALAH SANGKA

๐Ÿ“– Bacaan

FILIPI 1:12-19 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan tidak dengan tulus, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. (Filipi 1:17)

๐Ÿ“ Renungan

Pernahkah Anda merasa gusar atau marah ketika firman Tuhan disampaikan dengan maksud yang tidak semestinya, misalkan untuk kepentingan sendiri atau kelompok, hingga ada motivasi terselubung? Saya pernah marah dengan tindakan seorang pemimpin kelompok mission trip kami, yang diam-diam memakai dokumentasi kegiatan kami untuk mendapat sponsor untuk mendukung pelayanan pribadinya.

Rasul Paulus pernah menghadapi situasi serupa. Hal yang jelas disampaikannya saat menyurati jemaat di Filipi. Ada pihak tertentu yang memberitakan Injil karena kepentingan pribadi, juga dengan maksud yang tidak ikhlas, supaya memperberat beban pikiran Paulus yang sedang dipenjara. Namun, di luar dugaan bahwa Paulus justru mampu untuk tetap bersukacita-karena bagaimanapun nama Kristus diberitakan (ay. 18). Tentu saja hal ini tidak berarti kita "diizinkan" melakukan pelayanan atau pemberitaan Injil dengan maksud terselubung. Firman ini hanya sebagai pengingat bahwa adakalanya orang membelokkan berita Injil untuk kepentingan pribadinya, tetapi kuasa Allah sanggup bekerja melampaui niat-niat culas, licik, dan jahat sekalipun!

Kita meyakini bahwa Allah sanggup bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Tak hanya dalam rangka pelayanan atau penginjilan, tetapi dalam segala perkara. Oleh karena itu, jagalah hati kita agar jangan sampai terusik oleh hal-hal yang mengecewakan, tetapi fokuslah untuk hidup seturut kehendak dan rencana-Nya sehingga hidup kita dapat memuliakan Dia senantiasa. --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 10-11 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

17 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Petrus 3:1-7 (AYT)
3:1 Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu. Sebab, apabila di antara mereka ada yang tidak taat kepada Firman, mereka dapat dimenangkan oleh tingkah laku istrinya tanpa kata-kata,
3:2 sebab mereka melihat betapa murni dan terhormatnya tingkah lakumu.
3:3 Janganlah kecantikanmu berasal dari hiasan luar, misalnya dari mengepang rambut, memakai perhiasan emas, atau memakai pakaian yang mahal-mahal.
3:4 Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu berasal dari dalam batinmu, yaitu kecantikan yang tidak dapat layu, yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenang. Itulah yang berharga di mata Allah.
3:5 Sebab, demikianlah perempuan-perempuan kudus pada zaman dahulu, yang menaruh pengharapan mereka kepada Allah, mempercantik diri mereka; yaitu dengan tunduk kepada suami mereka.
3:6 Demikianlah Sara taat kepada suaminya, Abraham, dan memanggilnya โ€˜tuanโ€™. Kamu adalah anak-anak Sara jika kamu berbuat baik dengan tidak dikuasai oleh rasa takut ketika melakukannya.
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bersama istrimu dengan penuh pengertian karena mereka kaum yang lebih lemah. Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris dalam menerima anugerah hidup supaya doa-doamu tidak terhalang.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Petrus_3

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

17 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 18 Oktober 2024

UMOJA

๐Ÿ“– Bacaan

1 PETRUS 3:1-7 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Demikian juga kamu, suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris anugerah kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. (1 Petrus 3:7)

๐Ÿ“ Renungan

Umoja adalah sebuah desa para wanita di Samburu, sekitar 380 km dari Nairobi, Kenya, yang artinya "bersatu". Desa ini didirikan tahun 1990 oleh Rebecca Lolosoli, sebagai tempat penampungan dan perlindungan bagi para perempuan korban kekerasan. Rebecca sendiri adalah korban kekerasan yang mengalami trauma. Menariknya, jumlah penghuninya makin lama makin bertambah karena semakin banyak wanita yang bergabung ke sana. Mereka membangun sistem pemerintahan desa yang demokratis, menyediakan sarana pendidikan bagi anak-anak, serta pelatihan keterampilan membuat berbagai perhiasan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki adalah penindas dan monster. Dan mereka hendak membuktikan bahwa mereka dapat hidup sejahtera tanpa laki-laki. Desa ini kemudian menjadi desa wisata yang terkenal.

Banyak istri mengalami kekerasan justru dari suami yang seharusnya melindungi dan mengasihinya. Praktik ini juga terdapat dalam sebagian keluarga Kristen, bahkan di antara para pelayan Tuhan. Banyak orang menutupinya karena menganggapnya aib keluarga.

Rasul Petrus mengajarkan agar dalam relasi suami istri, laki-laki hidup secara bijaksana dengan istrinya. Suami harus memandang istrinya sebagai teman pewaris anugerah Allah. Bahwa Kristus juga mati bagi para perempuan. Bahwa mereka juga berharga bagi-Nya. Perempuan sama seperti laki-laki diciptakan dalam gambar dan rupa Allah (Kej. 1:27). Karenanya, sepantasnyalah laki-laki memperlakukan perempuan, terlebih suami memperlakukan istrinya, dengan penuh hormat. Itu adalah tanda ketaatan kepada Tuhan. --HT/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 8-9 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

16 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Roma 2:1-16 (AYT)
2:1 Karena itu, kamu tidak dapat berdalih lagi, hai manusia, siapa pun, kamu yang menghakimi dalam memberikan penghakiman kepada orang lain, kamu juga menghukum dirimu sendiri; sebab kamu, yang memberikan penghakiman, juga melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Kita tahu bahwa penghakiman Allah dijatuhkan dengan adil atas semua orang yang melakukan hal-hal semacam itu.
2:3 Hai manusia, apakah kamu mengira kamu dapat lepas dari penghakiman Allah, yaitu kamu yang menghakimi mereka yang melakukan hal-hal seperti itu, tetapi kamu sendiri melakukan hal yang sama?
2:4 Atau, apakah kamu menganggap remeh kekayaan kemurahan-Nya, kelapangan hati-Nya, dan kesabaran-Nya, dengan tidak mengetahui bahwa kebaikan Allah bertujuan untuk membawa kamu kepada pertobatan?
2:5 Namun, karena sikap keras kepalamu dan hatimu yang tidak mau bertobat, kamu sedang mengumpulkan bara murka atas dirimu sendiri pada hari kemurkaan, ketika penghakiman Allah yang adil dinyatakan.
2:6 Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya,
2:7 Dia akan memberikan kehidupan kekal kepada mereka yang dengan tekun terus-menerus berbuat baik untuk mencari kemuliaan, kehormatan, dan kekekalan.
2:8 Namun, bagi mereka yang mementingkan diri sendiri, dan tidak menaati kebenaran, dan menaati ketidakbenaran akan ada murka dan kemarahan.
2:9 Akan ada penderitaan dan kesulitan atas setiap manusia yang melakukan kejahatan, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:10 Akan tetapi, kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera kepada setiap orang yang berbuat apa yang baik, pertama-tama kepada orang Yahudi, dan juga kepada orang Yunani.
2:11 Sebab, Allah tidak pilih kasih.
2:12 Untuk semua orang yang telah berdosa tanpa mengenal Hukum Taurat, mereka akan binasa tanpa Hukum Taurat. Namun, semua orang yang telah berdosa di bawah Hukum Taurat akan dihakimi berdasarkan Hukum Taurat.
2:13 Sebab, bukan pendengar Hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, melainkan orang yang melakukan hukum Taurat yang akan dibenarkan.
2:14 Karena ketika orang bukan Yahudi yang tidak mempunyai Hukum Taurat dengan keinginan sendiri menjalankan apa yang dituntut oleh Hukum Taurat, mereka adalah Hukum Taurat bagi diri mereka sendiri, walaupun mereka tidak memiliki Hukum Taurat.
2:15 Mereka menunjukkan bahwa perbuatan Hukum Taurat tertulis di dalam hati mereka, sementara nurani mereka juga memberi kesaksian, dan pikiran mereka akan saling menuduh atau membela mereka,
2:16 pada hari ketika Allah menghakimi pikiran-pikiran manusia yang tersembunyi melalui Yesus Kristus, menurut Injilku.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

16 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 17 Oktober 2024

PENGHUKUMAN YANG JUJUR

๐Ÿ“– Bacaan

ROMA 2:1-16 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Namun, kita tahu bahwa hukuman Allah berlangsung secara adil atas mereka yang berbuat demikian. (Roma 2:2)

๐Ÿ“ Renungan

Mendapat perlakuan kurang menyenangkan dapat menimbulkan rasa dendam. Tak jarang perlakuan tidak menyenangkan ini pun dibalas dengan tindakan yang lebih jahat. Meski demikian, membalas kejahatan dengan perbuatan yang lebih jahat sering tidak diakui sebagai tindakan jahat. Mereka tetap merasa diri benar. Mereka mengaku tega melakukannya karena ingin memberi penghukuman. Memberi pelajaran supaya orang lain tahu rasanya dijahati.

Penghukuman adalah balasan. Perbuatan jahat mungkin perlu dibalas dengan hukuman yang setimpal. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Penghukuman juga dapat menjadi sarana pendisiplinan, supaya pelaku kejahatan meninggalkan tabiat jahatnya dan beralih kepada kebaikan. Namun, masalahnya, siapa yang layak memberikan penghukuman semacam ini? Penghukuman yang jujur, yang sesuai dengan tingkat kejahatan yang telah dilakukan dan disertai dengan motivasi yang benar, untuk membawa pertobatan. Jawabnya sudah pasti, hanya Tuhan saja!

Bukankah tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan oleh hukum negara? Tuhan pun tidak memberi kewenangan kepada kita untuk menghakimi sesama! Menghakimi sesama menandakan kalau kita belum bertobat. Terlebih menjatuhkan hukuman kepada mereka. Menghakimi dan menghukum sesama adalah tindakan kemunafikan karena kita sendiri pun adalah pendosa. Hal ini hanya akan berbuahkan murka Tuhan atas diri kita. Bukankah seorang yang telah bertobat menjalani hidup dalam kasih dan tidak lagi gemar menghakimi? --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 6-7 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

15 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Yosua 5:13--6:7 (AYT)
5:13 Ketika Yosua berada di dekat Yerikho, ia mengangkat matanya dan melihat, tampaklah seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya, โ€œApakah engkau kawan atau lawan?โ€
5:14 Ia menjawab, โ€œBukan, tetapi akulah Panglima Bala Tentara TUHAN. Sekarang, aku datang.โ€ Kemudian, Yosua sujud dengan muka ke tanah, menyembah, dan berkata kepadanya, โ€œApakah yang akan Tuanku katakan kepada hamba-Mu?โ€
5:15 Panglima Bala Tentara TUHAN itu berkata kepada Yosua, โ€œTanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.โ€ Lalu, Yosua melakukannya.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yosua_5

6:1 Sekarang, Yerikho telah ditutup rapat-rapat karena orang Israel. Tidak ada seorang pun yang keluar atau masuk.
6:2 TUHAN berfirman kepada Yosua, โ€œKetahuilah, Aku menyerahkan Yerikho ke dalam tanganmu beserta rajanya dan orang-orangnya yang perkasa.
6:3 Kamu harus mengelilingi kota itu. Semua prajurit harus mengitari kota itu sekali saja. Kamu harus melakukannya selama enam hari.
6:4 Tujuh orang imam harus membawa tujuh trompet tanduk domba di depan tabut itu. Pada hari ketujuh, kamu harus mengelilingi kota itu tujuh kali, dan para imam akan meniup trompet.
6:5 Apabila kamu mendengar trompet tanduk domba berbunyi panjang, seluruh umat harus bersorak dengan suara yang nyaring. Tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, dan setiap orang harus memanjat yang ada di depannya.โ€
6:6 Kemudian, Yosua anak Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka, โ€œAngkatlah Tabut Perjanjian itu dan tujuh imam harus membawa tujuh trompet tanduk domba di depan Tabut TUHAN.โ€
6:7 Lalu, ia berkata kepada bangsa itu, โ€œMajulah, kelilingilah kota itu! Orang-orang bersenjata harus berjalan di depan Tabut TUHAN.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yosua_6

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

15 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 16 Oktober 2024

BAGAI TEMBOK TEBAL

๐Ÿ“– Bacaan

YOSUA 5:13-6:7 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, "Lihatlah, Aku sudah menyerahkan ke dalam tanganmu Yerikho dengan rajanya dan pejuang-pejuangnya yang gagah perkasa." (Yosua 6:2)

๐Ÿ“ Renungan

Banyak yang bilang bahwa berjalan bersama Tuhan itu mudah. Benarkah demikian? Nyatanya tidak jarang kita dihadapkan dengan persoalan yang begitu rumit bagaikan menghadapi sebuah tembok tebal yang sulit diruntuhkan. Dalam situasi demikian acapkali hati kita ragu, iman kita diuji. Di tengah kemustahilan yang kita hadapi apakah kita masih memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan kita sanggup menemukan jalan keluarnya?

Yosua memandang kota Yerikho yang bertembok tebal dan diperlengkapi kekuatan besar itu dengan penuh keraguan. Rasanya mustahil mengalahkan kota itu. Di tengah keraguannya itu, tiba-tiba berdirilah seseorang di hadapannya dengan pedang terhunus. Dalam ketakutannya Yosua dengan spontan bertanya apakah ia membela Israel atau membela lawannya. Seseorang itu menjawab, "Bukan, tetapi aku adalah Panglima Balatentara Tuhan. Aku di sini sekarang." Yosua sadar siapa Pribadi yang dihadapinya saat itu. Ia pun sujud menyembah sampai mukanya ke tanah. Yosua berserah dan belajar percaya kepada Tuhan sambil tekun menanti-nantikan-Nya. Yosua belajar percaya bahwa Tuhan yang berfirman itu pasti menepati janji-Nya.

Apakah hari ini Anda dan saya melihat persoalan yang kita hadapi bagaikan tembok Yerikho yang mustahil untuk dilalui? Ketika keraguan mulai melanda, itulah saat yang tepat bagi kita untuk sujud dan menyembah Tuhan sebagai bentuk penyerahan kita. Di dalam hati yang berserah ada keyakinan untuk berpegang kepada janji Tuhan. Percaya bahwa Panglima Balatentara Tuhan itu berjalan bersama kita untuk menghancurkan persoalan di depan kita. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 4-5 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

14 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Wahyu 1:4-8 (AYT)
1:4 Dari Yohanes, kepada ketujuh jemaat yang ada di Asia. Anugerah dan damai sejahtera untukmu dari Dia Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang; serta dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari Kristus Yesus, Saksi yang setia, yang pertama kali bangkit dari antara orang mati dan Penguasa atas raja-raja di bumi. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita dengan darah-Nya,
1:6 dan telah menjadikan kita menjadi satu kerajaan, imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kekuasaan sampai selama-lamanya! Amin.
1:7 Lihatlah, Yesus datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia, bahkan mereka yang sudah menusuk-Nya; dan semua bangsa di bumi akan meratap karena Dia. Ya, ini akan terjadi! Amin.
1:8 โ€œAku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang, Yang Mahakuasa.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Wahyu_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

14 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 15 Oktober 2024

MEMBUATKU LEBIH BURUK

๐Ÿ“– Bacaan

WAHYU 1:4-8 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Bagi Dia, yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. (Wahyu 1:5)

๐Ÿ“ Renungan

Philip Yancey membuka buku What's So Amazing About Grace? dengan cerita temannya yang melayani orang-orang tersisih di perkampungan kumuh Chicago. Ia bertemu dengan pelacur yang tak mampu membeli makanan untuk putrinya yang berumur dua tahun. Pelacur itu malah terpaksa menyewakan putrinya itu kepada pria yang hendak melampiaskan nafsu seksual tak wajar. Orang itu tertegun, lalu bertanya apakah si pelacur pernah ke gereja untuk mencari bantuan. Pelacur itu malah tersentak, "Gereja! Kenapa aku harus ke sana? Aku ini sudah muak dengan diriku sendiri. Dan mereka malah membuat keadaanku lebih buruk lagi."

Kisah tragis ini mewakili orang-orang yang enggan ke gereja karena gereja cenderung menghakimi. Gereja menuntut orang agar beres dulu hidupnya, barulah mereka akan diterima dengan baik.

Salam pembuka Rasul Yohanes di kitab Wahyu bernada sangat lain. Pernyataannya begitu bersahaja sehingga kita mungkin tidak cermat menyimaknya, mengiranya sekadar pembukaan surat yang kurang penting maknanya. Justru sebaliknya! Salam ini sangat bermakna: Allah tidak mengasihi kita karena kehidupan kita sudah beres dan bebas dari dosa; sebaliknya, Allah sejak awal mengasihi kita, menerima kita, dan, karena itu, Dia pun melepaskan kita dari dosa, memulihkan hidup kita. Bukankah itu hakikat Injil?

Adakah kehadiran gereja menjadi kabar baik bagi orang-orang tersisih di sekitarnya? Ataukah kita justru menjadi tembok penghambat bagi mereka untuk datang kepada Allah? --ARS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 1-3 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

13 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Mazmur 107:1-3 (AYT)
107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN karena Dia baik, karena kasih setia-Nya selama-lamanya!
107:2 Biarlah tebusan TUHAN mengatakan demikian; yang telah ditebus-Nya dari tangan musuh,
107:3 dan dikumpulkan dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_107

Mazmur 107:23-32 (AYT)
107:23 Sebagian turun ke laut dengan kapal-kapal, serta mengadakan pekerjaan di samudra luas.
107:24 Mereka melihat perbuatan-perbuatan TUHAN, keajaiban-keajaiban-Nya di kedalaman.
107:25 Dia berfirman dan angin badai bangkit meninggikan ombak.
107:26 Mereka naik ke langit; mereka turun ke samudra; jiwa mereka luluh oleh malapetaka.
107:27 Mereka sempoyongan dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan segala hikmat mereka berakhir.
107:28 Kemudian, mereka berseru-seru kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan Dia melepaskan mereka dari kesulitan-kesulitan mereka.
107:29 Dia membuat badai tenang, dan gelombang-gelombang terdiam.
107:30 Lalu, mereka bergembira karena sudah reda, dan Dia menuntun mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
107:31 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, dan karena keajaiban-keajaiban-Nya bagi anak-anak manusia.
107:32 Biarlah mereka meninggikan-Nya dalam kumpulan umat, dan memuji-Nya di tempat kedudukan para tua-tua.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_107

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

13 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 14 Oktober 2024

BERSYUKUR ATAS SEGALA HAL

๐Ÿ“– Bacaan

MAZMUR 107:1-3, 23-32 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. (Mazmur 107:31)

๐Ÿ“ Renungan

Di kala susah dan dalam pergumulan yang berat, begitu cepat kita mencari Tuhan dan berseru-seru memohon pertolongan-Nya. Bagaimana di saat senang, gembira, dan bahagia? Bisa jadi cepat pula kita lupa pada Tuhan dan berterima kasih untuk kebaikannya bagi kita. Contoh sederhana: saat sakit dan dalam pergumulan, kita menghubungi pendeta atau penatua untuk minta didoakan dan mungkin bahkan masuk dalam daftar pokok doa pada Warta Jemaat di gereja. Bagaimana saat kita sembuh dan pergumulan yang tadinya dihadapi telah selesai dan teratasi? Belum tentu kita juga menghubungi pendeta dan penatua untuk minta berdoa bersama menaikkan syukur atas kebaikan Tuhan.

Mazmur 107 ini merupakan mazmur setelah pembuangan dari Babel. Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk bersyukur karena Tuhan baik dan kasih setia-Nya adalah untuk selama-lamanya. Tuhan sudah menebus umat-Nya dan menyelamatkan mereka dari negeri pembuangan. Sesungguhnya umat Tuhan sudah melihat berbagai bentuk kasih, kebaikan, dan kuasa Tuhan nyata di dalam hidup mereka. Hal ini terjadi terutama saat mereka berseru di dalam kesesakan yang mereka rasakan di negeri pembuangan. Saat mereka berseru, Tuhan menjawab seruan mereka. Gelombang diredakan-Nya dan dituntun-Nya umat-Nya ke pelabuhan kesukaan mereka, yaitu dikembalikan dari pembuangan. Oleh karena semuanya ini, umat bersyukur karena perbuatan ajaib Tuhan atas mereka.

Mazmur ini mengajar kita semua untuk bersyukur atas kasih dan setia Tuhan dalam hidup ini. Bersyukurlah dalam segala hal dan perkara. Bukan saja saat hal-hal besar menurut ukuran kita, tetapi untuk setiap detail berkat Tuhan mulai dari saat bangun pagi hari hingga menutup mata tidur di malam hari. --AAS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Matius 27-28 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

12 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Amsal 20:27-30 (AYT)
20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
20:28 Kesetiaan dan kebenaran melindungi raja, dan takhtanya ditopang oleh kebaikan.
20:29 Kemuliaan orang muda ialah kekuatannya, tetapi kehormatan orang tua ialah rambutnya yang memutih.
20:30 Luka-luka yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati;

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Amsal_20

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

12 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 13 Oktober 2024

SIAP MENJADI TUA

๐Ÿ“– Bacaan

AMSAL 20:27-30 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. (Amsal 20:29)

๐Ÿ“ Renungan

Saya pernah melihat tayangan mengenai orang-orang yang mengalami kerusakan penampilan, khususnya bagian wajah, usai menjalani operasi plastik berkali-kali. Sebagian dari mereka begitu terobsesi dengan wajah rupawan, sedangkan yang lain seperti tak siap menerima kenyataan bahwa setiap manusia akan menjadi tua, dengan berbagai tanda-tanda yang menyertai, termasuk dalam penampilan yang tak lagi rupawan.

Ada banyak orang tidak hanya takut mati, tetapi tidak siap menjadi tua. Mereka berusaha "mengingkari" proses penuaan dengan memoles wajah, menyemir rambut, atau berdandan begitu rupa, supaya dirinya tidak tampak tua. Hari ini, lewat firman yang sederhana kita diingatkan bahwa usia tua, yang biasanya ditandai dengan rambut beruban adalah suatu keindahan dan bukanlah kondisi yang memalukan. Begitu pula dengan tanda-tanda penuaan lainnya, seperti kulit keriput, kekuatan yang melemah, dan tanda-tanda penurunan kondisi fisik lain seiring bertambahnya usia. Namun, jika kita mau renungkan, usia lanjut justru dapat menjadi momen yang tepat untuk mengingat setiap perjalanan hidup kita bersama Tuhan, yang dapat kita ceritakan kepada generasi penerus!

Sesungguhnya tak ada manusia yang hidup abadi. Allah sudah membatasi usia manusia dengan kedaulatan-Nya. Oleh karena itu, selama menjalani pertambahan usia, siapkanlah diri kita menerima kenyataan bahwa kita akan menua. Tidak perlu berusaha mengingkari penuaan itu, tetapi isilah hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat dan memuliakan Dia! --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Matius 26 (alkitab.mobi)

Arsip