Gemuruh demi gemuruh mengusik tenang, yang harus datang tepat waktu malah hilang ke entah berantah. Aku tak merindukan siapa-siapa, Aku hanya mencari yang bisa menenangkannya.
Kepada puisi, kupulangkan namamu. Atas segala yang diselimuti duka dan separuh yang tak ingin kusebut sebagai luka. Cinta masih disana, namun kita tak lagi ada.