kian hari aku bicara,
hati setia mendengar segala,
terlintas bayangan minda,
apa yang diinginkan sebenarnya?
sedang hakikat aku tersedar,
aku hanya sebatas itu,
bukan aku yang layak bicara,
hakikatnya,
aku hanyalah hamba.
masih lagi aku persoal,
hampir mati diri meronta,
kembali lagi tertanya,
mengapa?
sedang Dia berkata,
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
sedang aku lupa,
"ingatlah Aku, maka aku akan mengingatimu",
aku hanya sering persoal, tanpa sedar jawapannya telah ada, maaf Tuhan, aku leka
KuraiHikari