Channel Muslimah

@komunitasmuslimah


Channel berbagi inspirasi untuk muslimah yang bersabar sebagai ummu wa robbatul bayt dan pengemban risalah Islam

Channel Muslimah

19 Oct, 13:33


Ia yang Gugur yang Telah Jujur
============================
Penulis: Zico Alviandri

Saya baru sadar kalau selama ini kurang tepat memahami idiom "berjuang hingga titik darah penghabisan." Saya pikir cuma "berjuang sampai mati." Rupanya yang lebih pas adalah gambaran syahidnya pejuang yang tengah menjadi pembicaraan manusia di dunia baru-baru ini.

Dengan lengan terputus, ia terkulai lemah duduk di kursi. Namun ketika musuh dengan senjata terbangnya datang, ia kerahkan semua tenaga tersisa untuk menghantam, meski dengan sebilah tongkat.

Ia syahid setelah menyempurnakan amalnya, yaitu mengerahkan segenap kemampuan. Itulah sikap yang jujur dalam berjuang.

Ketika Allah SWT berfirman:

“Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun: 16), sebagian muslim mengejewantahkan dengan beramal minimalis yang penting bisa dan sudah. Tapi beliau mewujudkan dengan berbuat maksimalis dengan apapun yang masih bisa dikerjakan.

Pada sirah saya menemukan kisah berikut.

"Bagaimana cara kalian berperang?" tanya Rasulullah saat perang Badar.

Ashim bin Tsabit pun berdiri dengan busur panah di tangan. "Jika musuh berada 100 hasta dariku, maka akan aku lesatkan anak panah. Jika musuh semakin dekat sehingga dapat dijangkau dengan tombak, maka akan kuhadapi dengan tombak. Jika tombak sudah tidak mungkin lagi untuk digunakan, maka aku hadapi dengan pedang."

Maka pada saat itu Rasulullah SAW berkata, "Seperti itulah caranya berperang. Siapa yang akan berperang, maka ia harus berperang dengan cara yang dilakukan oleh Ashim.”

Dan pejuang yang kemarin ini syahid sudah mempraktikkan cara Ashim bin Tsabit r.a.

Bahkan ia pun menduplikasi apa yang diperbuat Mush'ab bin Umair r.a.

Dalam perang Uhud ia menjaga panji umat Islam. Lalu musuh datang dan membabat tangannya hingga putus. Lantas ia pun jaga panji itu dengan tangan kiri. Musuh datang lagi dan menebas tangan kiri Mush'ab. Panji pun masih terjaga ditopang dada Mush'ab. Hingga akhirnya serangan pamungkas musuh membuatnya roboh tak mampu lagi menjaga panji itu. Dan Mush'ab pun syahid, mendapatkan kehidupan yang lebih baik yang telah Allah janjikan.

Pejuang yang saat ini jadi pembicaraan manusia telah jujur dengan khutbah-khutbahnya semasa hidup tentang kerinduan akan syahid, yang jejak digitalnya tengah diputar kembali di media sosial.

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)" (QS Al Azhab: 23)

Sementara kelompoknya yang ditinggal di dunia, yang masih hidup dan menunggu-nunggu tuntasnya janji mereka sendiri, tak terasa gentar dengan terwujudnya cita-cita pemimpin mereka.

Mereka telah terbiasa sekali dengan datang dan perginya para pemimpin. Yang jelas, jihad harus tetap ada bersama mereka.

"Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran: 144)

Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS Ali Imran: 146)

Sumber: Satu Palestina News

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

19 Oct, 11:56


Innalillahi Wainnailaihi Roji'un

Pemimpin Biro Politik Hamas - Yahya Sinwar Syahid akibat serangan zionis.

Bukan seperti yang dituduhkan bahwa para petinggi pejuang perlawanan berada di terowongan atau berada jauh dari medan perang.

Beliau gugur di medan pertempuran dengan terhormat. Masih melakukan perlawanan di saat-saat terakhir dengan satu tangan tersisa ketika tangan yang lain telah hancur terluka.

Beliau telah menyelesaikan tugas mulianya di dunia dan kini kembali kepada Allah Sang Pemilik segala yang bernyawa. Menikmati kemuliaan di sisi Allah dan berkumpul bersama para syuhada lainnya.

Semoga Allah merahmatimu wahai syuhada

Semoga Allah menerima kesyahidanmu dan menghadiahimu kelimpahan rezeki disisiNya sesuai dengan janjiNya

Teman-teman pejuang...

Syahidnya seorang pejuang hanya akan melahirkan ribuan pejuang tangguh lainnya

Syahidnya beliau, hanya akan menambah kekuatan perjuangan perlawanan.

Perjuangan tidak akan pernah berhenti

Perjuangan tidak akan pernah berakhir

Al Aqsa bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina, tapi tanggung jawab seluruh umat muslim di dunia.

Selama kita masih ada di dunia,

Mengaku sebagai pembela Palestina,

Mengaku ingin menjadi bagian dari pembebasan Al Aqsa yang suci,

Maka kita bertanggung jawab menjaga api perjuangan agar tak pernah padam

Kobarkan semangat perjuangan bersama para pejuang perlawanan yang juga tidak akan pernah surut apalagi menyerah melawan penjajah

Jagalah semangat api perjuangan agar terus berkobar

Panjang Umur Perjuangan

Free Palestine

Sumber: Brigade Hasan Bin Tsabit

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

15 Oct, 12:38


*IKUTILAH!*

Agenda #HiduplahBersamaQuran Menulis Ayat Al-Qur'an Juz 30 (Batch #5)

Gerakan 1 Hari Menulis* 1 Ayat Al-Qur'an

*Menulis/menyalin Ayat Al-Qur'an, arti per kata dan terjemah lengkapnya

Dapatkan pengalaman menuliskan ayat Al-Qur'an Juz 30. Bagi yang ingin mendapatkan wadah untuk memudahkan 1 hari menulis 1 ayat Al-Qur'an segera daftarkan diri Anda

Biaya Pendaftaran
*Best choice*
•Early bird Rp15.000 (12—21 Oktober 2024
•Normal Rp30.000 (22—24 Oktober 2024)

Fasilitas:
1. e-sertifikat bagi yang selesai menulis ayat Al-Qur'an Juz 30
2. File Tabel Mutabaah
3. Teman Belajar
4. Support Grup Online

Cara Daftar:

1. Bagikan informasi ini dan captionnya ke 10 kontak WA

2. Ketik "Ikut Nulis" kirim ke wa.me/+6281228481155

Pendaftaran ditutup pada 24 Oktober 2024
Insyaallah kelas dimulai pada 27 Oktober 2024

/Khusus Muslimah/

Follow IG @hiduplahbersamaquran

*Berlaku sistem eliminasi apabila selama 7 Hari berturut-turut tidak mengerjakan tugas

*Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin berminat ikut agenda ini.

Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal salih kita bersama. Aamiin

Channel Muslimah

10 Oct, 07:17


Alhamdulillah quiz selesai. Benar berapakah? 😊 tulis di komentar yaa

Channel Muslimah

10 Oct, 07:10


#Quiz #MengasahTsaqafah

بسم اللّٰه الرّحمن الرّحيم

Saatnya Quiz...Mari merapat 😊💡

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


Sistem pendidikan Islam di dalam Negara Khilafah mengintegrasikan ilmu agama (seperti aqidah, fiqih, tasawuf/akhlaq, dll) dengan ilmu duniawi (seperti sains, matematika dan teknologi). Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam urusan dunia, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Lahirnya generasi emas sepanjang sejarah peradaban Islam dalam institusi Khilafah pada masa lalu semestinya menjadi petunjuk dan pelajaran yang berharga bagi umat Islam di negeri ini, khususnya Pemerintah. Petunjuk bahwa hanya Islamlah sebagai sistem kehidupan yang benar/lurus, yang akan melahirkan aneka kebaikan bagi bangsa dan negara ini. Allah SWT berfirman:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Inilah jalanku yang lurus (yakni Islam). Karena itu ikutilah jalan itu dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain yang bisa mengakibatkan kalian tercerai-berai dari jalan-Nya. Yang demikian Allah perintahkan kepada kalian agar kalian bertakwa (TQS al-An’am [6]: 153).

Dari petunjuk dan pelajaran ini, akan lahir sebuah kesadaran ideologis pada bangsa ini untuk berjuang bersama menegakkan syariah Islam secara kâffah dalam semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

Yakinlah, hanya sistem Islam—termasuk di dalamnya sistem pendidikan Islam—yang akan melahirkan generasi emas. Itulah generasi yang beriman, bertakwa, cerdas dan berprestasi.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

Allah SWT berfirman:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰات مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka itu. (TQS al-A’raf [7]: 96). []

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


Sistem pendidikan sekuler yang menihilkan peran agama tercermin pada visi, misi, kurikulum, program, metodologi pengajaran hingga indikator output dan outcome sekolah. Keseluruhan komponen itu dikaitkan dengan orientasi kehidupan duniawi semata. Sama sekali mengabaikan tujuan kehidupan ukhrawi. Dengan kata lain sistem pendidikan sekuler mengabaikan sama sekali nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.

Dominasi sistem pendidikan sekuler di tengah-tengah kaum Muslim di negeri ini jelas merupakan malapetaka. Malapetaka yang menonjol adalah lahirnya generasi-generasi sekularistik (yang jauh dari ajaran agama). Karena jauh dari agama, mereka sangat rentan menjadi generasi amoral, bahkan kriminal. Akibatnya, di kalangan remaja/pelajar akhir-akhir ini marak kasus pornografi, seks bebas, narkoba, tawuran dan aneka kejahatan lainnya.

*Sistem Pendidikan Islam Sebagai Solusi*

Sistem pendidikan Islam memiliki karakteristik yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk kepribadian Islam pada peserta didik. Kepribadian islami (asy-syakhshiyyah al-islâmiyyah) sebagai hasil dari pendidikan Islam memiliki dua karakter utama, yakni pola pikir islami (al-‘aqliyyah al-islamiyyah) dan pola sikap islami (an-nafsiyyah al-islâmiyyah).

Sistem pendidikan Islam dimulai oleh Rasulullah saw. Beliau mengajarkan hukum-hukum Islam kepada kaum Muslim, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Islam mendidik setiap generasi dan angkatan. Rasulullah saw. dan para Sahabat mengislamkan hampir semua kalangan. Mereka mengajarkan al-Quran dan as-Sunnah kepada segenap lapisan masyarakat. Dengan itu lahirlah generasi ulul albab yang cerdas dan shalih.

Meski demikian, Islam tetap memperhatikan ilmu pengetahuan umum (sains). Rasulullah saw., misalnya, pernah mengizinkan dua orang Sahabat beliau pergi ke Yaman untuk mempelajari teknik membuat senjata yang bernama dabbabah. Rasulullah saw. juga mendorong kaum Muslim untuk mengembangkan teknik pembuatan busur panah dan tombak. Beliau pun menganjurkan para wanita saat itu untuk mempelajari ilmu tenun, menulis dan merawat orang-orang sakit (pengobatan). Beliau juga memerintahkan para orangtua agar mengajarkan kepada anak-anak mereka olahraga memanah, berenang dan menunggang kuda. Dari sistem pendidikan Islam yang dipelopori oleh Rasulullah saw. inilah kelak lahir generasi emas yang berkualitas, baik dari sisi intelektualitas maupun spiritualitas.

Dalam pandangan Islam, pendidikan bukanlah sekadar media transfer ilmu pengetahuan. Pendidikan juga merupakan “alat” pembentuk kepribadian islami, yakni pembentuk pola pikir islami dan pola sikap islami, pada peserta didik. Pola pikir islami berkaitan dengan pemahaman peserta didik terhadap hukum-hukum Islam (wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram). Pola sikap islami berkaitan dengan perilaku peserta didik yang sesuai dengan hukum Islam di semua aspek kehidupan.

Dalam pandangan Islam, orangtua di tengah-tengah keluarga wajib menjalankan fungsi pendidikan Islam kepada anak-anak mereka. Pemerintah pun wajib menjalankan sistem pendidikan Islam yang melahirkan generasi berkepribadian islami. Pemerintah juga wajib menerapkan sistem sanksi yang adil dan tegas sesuai dengan hukum dan ketetapan Allah SWT. Di sisi lain, masyarakat pun wajib menegakkan amar makruf nahi mungkar.

Sinergitas antara keluarga, guru dan masyarakat yang ditopang oleh negara dalam melaksanakan sistem pendidikan Islam terbukti pernah melahirkan generasi emas sepanjang sejarah peradaban dunia. Kondisi ini berlangsung sejak penerapan sistem pendidikan Islam yang dimulai pada masa kepemimpinan Rasulullah saw. sebagai kepala Negara Islam di Madinah, lalu dilanjutkan hingga pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka sepanjang era Kekhilafahan Islam selama berabad-abad.

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


*HANYA SISTEM PENDIDIKAN ISLAM YANG MAMPU MELAHIRKAN GENERASI EMAS*

Buletin Kaffah No. 363 (1 Rabi’ul Akhir 1446 H/4 Oktober 2024 M)

Tindakan kriminal yang dilakukan remaja/pelajar hingga anak berusia di bawah umur terus meningkat dan mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Tak sedikit remaja/pelajar yang terlibat dalam pembunuhan, penganiayaan, pencurian, pembegalan, pemerkosaan, geng motor dan tawuran. Baru-baru ini, misalnya, kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP di Palembang melibatkan empat tersangka yang semuanya merupakan remaja di bawah 18 tahun.

Data Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menunjukkan adanya peningkatan kejahatan anak mulai dari tahun 2020 hingga 2023. Tercatat 2.000 anak berkonflik dengan hukum (ABH) per Agustus 2023. Sejumlah 1.467 anak di antaranya berstatus tahanan dan 526 anak lainnya menjalani hukuman sebagai narapidana (Kompas.id, 19/9/2024).

*Kegagalan Pendidikan Sekuler*

Penerapan sistem pendidikan sekuler di negeri ini terbukti telah gagal melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa. Akibatnya, tindak kriminal, khususnya yang dilakukan remaja/pelajar, makin meningkat. Melalui penerapan sistem pendidikan sekuler, Pemerintah terbukti telah gagal menjalankan misi pencerdasan bangsa. Apalagi misi mewujudkan generasi yang beradab. Pemerintah juga telah gagal melindungi remaja dan anak-anak dari berbagai ancaman tindak kriminal.

Sekularisme adalah keyakinan dasar (aqidah) yang memisahkan negara dan agama. Di negeri yang mayoritas Muslim ini, agama (Islam) hanya sebatas urusan ritual ibadah/penyembahan kepada Tuhan. Syariah Islam tidak digunakan untuk mengatur tata kehidupan yang lebih luas, termasuk aspek pendidikan.

Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama diabaikan. Akibatnya, pelajar terjauhkan dari fitrahnya. Sistem pendidikan sekuler juga menjadikan naluri pelajar tak bisa dikendalikan saat lingkungan eksternal memberikan stimulus negatif. Sebab utamanya adalah karena tidak tertanam keimanan dan ketakwaan pada diri pelajar.

Padahal pada awalnya, manusia dilahirkan membawa fitrah. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ ُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikan dirinya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengajarkan bahwa setiap manusia, sejak kelahirannya, cenderung pada agama yang benar (ad-dîn al-haqq), yakni tauhid (Islam) (Ibn Hajar, Fath al-Bâri, 16/479. Maktabah Syamilah). Sayangnya, lingkungan yang sekuler baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat telah mematikan fitrah manusia ini.
Padahal Allah SWT juga berfirman:

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus. Namun, kebanyakan manusia tidak mengetahui (TQS ar-Rum [30]: 30).

Dengan demikian pada dasarnya fitrah anak adalah Islam. Jika sistem pendidikan yang membesarkan dirinya justru sekuler (menjauhkan anak dari Islam), maka akan lahir generasi amoral yang mengabaikan perintah dan larangan Allah SWT. Sosok generasi yang kehilangan fitrah dan amoral semacam ini akan terus ada jika Pemerintah tidak segera menyadari bahaya sistem pendidikan sekuler ini.

Saat ini lingkungan sosial tempat anak-anak bergaul juga tidak mencerminkan kehidupan islami. Lingkungan masyarakat yang di dalamnya marak perjudian, prostitusi, pornografi, pornoaksi, peredaran minuman keras, pergaulan bebas dan sederet fakta lain akan sangat mempengaruhi secara negatif perilaku remaja dan pelajar.

Channel Muslimah

05 Oct, 11:33


Berdakwah untuk tegaknya aturan Islam sifatnya adalah harus segera dilaksanakan, terlebih di tengah kehidupan yang belum sepenuhnya Islami. Namun, perlu diperhatikan untuk tetap mengedepankan kesabaran dalam pelaksanaannya.

Bagaimana hukum berjuang untuk menegakkan aturan Islam? Sikap sabar seperti apa yang wajib ada dalam pengemban dakwah? Bagaimana menempatkan sikap sabar yang benar?

Saksikan Kajian Fiqh hanya di Al-Khilafah

🔴 SABAR DALAM MEMPERJUANGKAN ISLAM

🎙️Bersama :
*KH. Shiddiq Al Jawi*

*Melalui Link*: ⤵️
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE

Jangan lupa pastikan sudah like, komen dan share acara ini.

Channel Muslimah

04 Oct, 06:53


Jumat Mubarak, Jangan Lupa Selawat...

Channel Muslimah

04 Oct, 00:57


Alhamdulillah quiz selesai. Benar berapa? 😊 tulis di komentar yaa